RSS

Selasa, 11 Mei 2010

Bervegetarian Bisa Membantu Melindungi Bumi Dari Global Warming


Dampak global warming memang semakin terasa efeknya akhir-akhir ini........
Dari cuaca yang tidak menentu hingga cuaca panas yang berasal dari teriknya matahari yang membakar kulit kita.....

Bisa kita rasakan bahwa cahaya matahari semakin terik saja tidak seperti saat kita berada di bangku sekolah dasar atau taman kanak-kanak. Masih jelas di benak saya, setiap pagi saat saya di sekolah dasar saya mengikuti upacara bendera di pagi hari. Saat itu matahari yang terasa di pagi hari masih hangat namun sangat berbeda dengan yang saat ini saya rasakan, pagi hari saja matahai sudah terasa panas tidak lagi terasa hangat seperti dulu. Ternyata global warming memiiliki andil yang besar akan hal ini.

Lalu apa hubungannya antara bervegetarian dengan global warming? Perlu kita sadari untuk memperoleh 10 kg daging yang terdapat pada seekor sapi saja, manusia harus menyediakan tumbuh-tumbuhan sebanyak 100 kg bagi 1 sapi tersebut sementara manfaat yang diperoleh manusia dari mengkonsumsi sapi tersebut hanya sedikit, maksimal sebanyak 1 kg. Bukankah ini suatu pemborosan akan sumber daya alam kita? Bukankah lebih baik langsung mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan saja, bayangkan dengan 100 kg tumbuhan tersebut akan sangat cukup bagi banyak orang tanpa perlu membuang-buang sumber daya.


Berdasarkan fakta yang diungkap FAO tahun 2006 menjelaskan bahwa daging merupakan komoditi penghasil emisi karbondioksida paling tinggi (20%). Ini bahkan melampaui jumlah emisi gabungan dari semua kendaraan di dunia. Karena ternyata industri ternak telah menghasilkan 9% racun karbondioksida, 65% nitrooksida, dan 37% gas metana. Selain itu, industri ternak juga memerlukan banyak energi untuk mengubah ternak menjadi daging siap konsumsi. Untuk memproduksi 1 kg daging saja misalnya, dihasilkan emisi karbondioksida 36,4 kilo.


Sepotong daging yang dikonsumsi oleh masyarakat berasal dari peternakan. Dan kebanyakan, peternakan merupakan sumber masalah dari Global Warming, karena :

  1. Memelihara hewan ternak membutuhkan, energi listrik, lampu, penghangat ruangan, mesin pemotong, mesin pendingin untuk menyimpan daging (digunakan oleh para distributor daging, restoran, pengecer, pasar dll), dan peralatan elektronik semua itu sangat boros energi.

  2. Transportasi yang digunakan untuk mengangkut hewan ternak, makanan ternak, sampai dengan elemen pendukungnya (seperti obat-obatan) menghasilkan emisi karbon yang signifikan.

  3. Peternakan menyedot banyak sumber daya alam, mulai pakan ternak, obat-obatan, hormon untuk mempercepat pertumbuhan. (mengapa tidak kita sendiri yang langsung mengkonsumsi daun/sayur-sayuran/buah-buahan yang hewan ternak makan, mengapa kita menjadi konsumen terakhir?)

  4. Peternakan membutuhkan lahan yang tidak sedikit, oleh karena itu banyak hutan ditebang untuk membuka lahan peternakan. Hal ini diperparah dengan perusakan hutan untuk menanam pakan ternak seperti gandum, rumput dll. Padahal akan lebih effisien jika tanaman tersebut diberikan langsung pada manusia.

  5. Hewan ternak seperti sapi adalah polutan metana yang signifikan, karena sapi melepaskan metana dari dalam perutnya selama proses mencerna makanan. Metana adalah gas dengan emisi rumah kaca yang 23 kali lebih buruk dari CO2, ini merupakan polutan gas rumah kaca yang signifikan.

  6. Limbah berupa kotoran ternak mengandung senyawa NO (Nitrogen Oksida) yang berbahaya 300kali lipat dibandingkan CO2. Di Amerika Serikat saja, hewan ternak menghasilkan tidak kurang lebih 39,5 ton kotoran perdetik!!!! Bayangkan berapa banyak jumlah tersebut diseluruh dunia. Jumlah yang luar biasa besar membuat sebagaian kotoran tidak dapat diproses lebih lanjut menjadi pupuk, atau hal-hal berguna lainnya, akhirnya yang dilakukan oleh pelaku industri peternakan modern membuangnya kesungai atau tempat lainnya yang akhirnya meracuni tanah dan sumber air.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Universitas Harvard di Amerika, jika masyarakat Amerika mampu mengurangi konsumsi terhadap daging sebesar 10 % saja dan mengkonsentrasikan sektor pertanian mereka maka hasil pertanian mereka mampu mencukupi kebutuhan pangan di seluruh dunia! Waw, sungguh fantastis manfaatnya!

Menurut para peneliti tersebut juga mengatakan bahwa sebenarnya manusia diciptakan sebagai mahluk yang lebih sesuai mengkonsumsi sayur dan buah-buahan.
Hal ini dapat dilihat dari panjang usus yang dimiiki oleh manusia. Untuk hewan yang berjenis Carnivora, panjang usus mereka sekitar 3-6 kali dari panjang perutnya. Dengan ukuran yang cukup pendek tersebut, maka zat-zat merugikan yang terkandung dalam daging pun akan cepat dikeluarkan dari tubuh. . Sementara untuk hewan yang berjenis Herbivora panjang usus mereka sekitar 8-12 kali dari panjang perutnya. Lalu bagaimana dengan manusia? Manusia memiliki panjang usus 6-12 kali dari panjang perutnya dengan demikian sangat jelas kalau manusia sebenarnya lebih cocok mengkonsumsi sayur dan buah-buahan dibandingkan dengan daging. Karena sistem pencernaan kita memungkinkan untuk menyerap makanan dalam waktu yang lebih lama dibandingkan hewan Carnivora.
Perlu diketahui bila daging terlalu lama berada di pencernaan akan menyebabkan efek negatif bagi tubuh karena bakteri yang terkandung di dalam daging menjadi racun.

Bervegetarian ternyata sudah dilakukan oleh orang-orang terkenal seperti Albert Einstein, Socrates, Thomas Alfa Edison, dan Su Yat Sen.

Ternyata, vegetarian bisa membantu kita untuk menyelamatkan bumi ini, walaupun tidak berdampak langsung tetapi setidaknya kita bisa memperlambat kerusakan yang lebih besar. Banyak alasan seseorang menjadi Vegetarian, mulai dari karena ia seorang penyayang binatang (Animal's Sake), Hidup lebih berwarna seperti sayuran dan bauh-buahan yang warna-warni, ingin hidup/sehat lebih lama, berat badannya stabil, hemat dan itu adalah manfaat yang dapat segera dirasakan oleh Vegetarian, tapi secara tidak langsung seorang vegetarian juga ikut mencegah pemanasan global.

Jadi, marilah kita menjadi vegetarian sehingga kita mampu mengurangi dampak dari global warming ^_^

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut