General Ledger atau yang biasa disebut dengan GL merupakan salah satu bentuk laporan keuangan bank yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi Indonesia & SKAPI (Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia) serta Prinsip Akuntansi Perbankan Indonesia.
Sedangkan menurut software, General Ledger merupakan kode dari kumpulan rekening/account yang telah digolongkan atau dikelompokkan berdasarkan manfaat, sifat, dan tujuan.
Di dalam General Ledger terdapat Sub Ledger dan Sub-sub Ledger, dimana:
1) Sub Ledger adalah kode yang merupakan bagian dari kumpulan rekening perkiraan atau
general ledger yang dikelompokkan lebih spesifik.
2) Sub-sub Ledger adalah kode yang merupakan bagian dari sub ledger yang dikelompokkan
secara lebih spesifik.
General Ledger memiliki beberapa persyaratan, di antaranya :
1) Harus Balance.
2) Tidak pernah ada transaksi yang berdiri sendiri (sepasang).
3) GL terdiri dari 3 kelompok utama, yaitu:
Assets = Liability + Capital
4) GL yang baik memiliki beberapa persyaratan berikut :
a. Mencatat semua transaksi akuntansi dengan tepat & benar.
b. Mengarah kepada rekening yang benar.
c. Mempertahankan keseimbangan saldo debet & kredit dari suatu rekenig.
d. Mengakomodasi jurnal penyesuaian.
e. Membantu suatu laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu tiap periode.
Sedangkan menurut software, General Ledger merupakan kode dari kumpulan rekening/account yang telah digolongkan atau dikelompokkan berdasarkan manfaat, sifat, dan tujuan.
Di dalam General Ledger terdapat Sub Ledger dan Sub-sub Ledger, dimana:
1) Sub Ledger adalah kode yang merupakan bagian dari kumpulan rekening perkiraan atau
general ledger yang dikelompokkan lebih spesifik.
2) Sub-sub Ledger adalah kode yang merupakan bagian dari sub ledger yang dikelompokkan
secara lebih spesifik.
General Ledger memiliki beberapa persyaratan, di antaranya :
1) Harus Balance.
2) Tidak pernah ada transaksi yang berdiri sendiri (sepasang).
3) GL terdiri dari 3 kelompok utama, yaitu:
Assets = Liability + Capital
4) GL yang baik memiliki beberapa persyaratan berikut :
a. Mencatat semua transaksi akuntansi dengan tepat & benar.
b. Mengarah kepada rekening yang benar.
c. Mempertahankan keseimbangan saldo debet & kredit dari suatu rekenig.
d. Mengakomodasi jurnal penyesuaian.
e. Membantu suatu laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu tiap periode.
Di dalam akuntansi perbankan terdapat 2 jurnal yaitu jurnal umum dan jurnal offset, jurnal umum biasa digunakan dalam pencatatan jurnal secara manual sedangkan jurnal offset digunakan dalam pencatatan secara terkomputerisasi.
Jurnal Offset adalah suatu media yang digunakan untuk melihat atau mengontrol mutasi yang terjadi pada GL dimana mutasi tersebut melibatkan 2 departemen atau lebih.
Jurnal Offset (JO) terdiri dari 9 departemen yaitu :
- Departemen Personalia
- Departemen Umum meliputi kendaraan, tanah, bangunan, dsb.
- Departemen Giro
- Departemen Deposito
- Departemen Tabungan
- Departemen Pinjaman atau Loan
- Departemen CIS yang berhubungan dengan Kas
- Departemen Sundries yang berhubungan dengan transaksi kliring, SBPU, SBPM.
- Departemen Transfer meliputi transaksi antar cabang atau dikenal dengan Rekening Antar Kantor cabang (RAK)
0 komentar:
Posting Komentar