RSS

Minggu, 11 Oktober 2009

Etika Akuntn Publik dalam Menerima Parcel

Etika Profesi Akuntansi

Dosen : Renny Nur’ainy


Etika Akuntan Publik dalam Menerima Parcel



Di hari raya seperti Lebaran, Natal, Tahun Baru, dan hari besar lainnya merupakan hal yang biasa dilakukan untuk saling memberikan parcel kepada keluarga, teman maupun relasi sebagai tanda memperat tali silahturami. Lalu bagaimana jika seorang Akuntan Publik menerima parcel? Apakah ia harus menerima atau justru menolak pemberian tersebut? Berikut ini akan kita bahas, tindakan apa yang bisa dilakukan oleh seorang Akuntan Publik dalam menghadapi situasi tersebut.

Ketika seorang Akuntan Publik menerima pemberian berupa parcel atau sejenisnya, ia harus mampu memutuskan apakah menerima atau menolak dengan halus akan pemberian tersebut. Keputusan menerima atau menolak tersebut berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang harus dipikirkan oleh Akuntan Publlik masak-masak. Seperti yang kita ketahui, seorang Akuntan Publik harus memiliki Independensi alias menjunjung tinggi sifat independen seperti yang dikemukakan dalam kode etik. Jika ia (Akuntan Publik) sedang melakukan audit pada kliennya kemudian ia mendapat parcel maka jalan yang terbaik adalah menolak dengan halus pemberian tersebut. Seorang Akuntan Publik harus memiliki independensi dalam fakta maupun independensi dalam penampilan.

Pemberian parcel dapat mempengaruhi independensi Akuntan Publik dalam fakta, independensi dalam fakta merupakan tindakan seorang Akuntan Publik dalam mempertahankan perilaku yang tidak bias di sepanjang Audit. Jika ia menerima pemberian tersebut, dikhawatirkan ia akan memberikan sikap yang dapat membuat klien menjadi salah sangka atau kemungkinan terburuk ia (Akuntan Publik) akan menjadi semakin mudah masuk ke dalam tindakan-tindakan yang tidak independen mengingat ia menjadi merasa “tidak enak/sungkan” karena telah menerima pemberian tersebut. Oleh sebab itu, untuk mempertahankan independensinya. Tindakan menolak pemberian parcel tersebut merupakan langkah yang terbaik, Akuntan Publik dapat menolak dengan halus pemberian tersebut. Menolak bukan berarti tidak menghargai pemberian parcel tersebut namun untuk mempertahankan independensinya Akuntan Publik dapat memberikan alasan yang logis serta dapat dimengerti oleh kliennya sehingga kedua pihak baik klien maupun Akuntan Publik dapat mengerti satu sama lain.





1 komentar:

AliTopan Alumni UGM mengatakan...

Menurut Saya Menolak bukan pilihan yang bijaksana karena di hari nan Fitri jangan dikotori dengan penolakan sehingga menimbulkan dendam tidak suka atau penyakit hati lainnya, solusi alternatif menurut kebijaksanaan saya adalah dengan Cara mengrim Parcel juga kepada si Klien dengan nilai yang lebih Wahh serta tambahkan pesan yg berisi bahwa si Auditor tetap akan bertindak Independen serta pemberian Parcel tersebut menandakan tak ada hutang budi yang membikin si auditor tak Independen, :)

Posting Komentar

Pengikut